Tak mengapa, jika kita sewaktu-waktu merasa bahwa peran-peran kita di dunia ini belum lah maksimal. Sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai ibu, sebagai anak, sebagai saudara, sebagai karyawan, sebagai bagian dari keluarga dan komunitas di masyarakat.
Merasa lebih yang proporsional itu juga boleh. Bukan berarti kita sombong dengan potensi. Makanya kemudian Allah hadirkan "rasa" bahwa kita tuh kurang...lemah...dan tak berdaya jika menghadapi masalah, ujian, cobaan, musibah.
Ilmu menjadi sebuah tuntutan yang prioritas jika sudah begini. Bagaimana mengelola hati agar jangan larut dengan "ketakberdayaan". Mencari sumber-sumber motivasi dan pencerahan lagi, sehingga semangat itu kembali dan kemudian melahirkan pola pikir dan tindakan positif.
(kala sedang merasa...Im Nothing!)