Pagi ini terwarnai dengan "keresahan" lagi.
Ujung-ujungnya, kening berkerut, menganalisa sesuatu, mempertimbangkan sesuatu, memikirkan sesuatu, berhitung dengan berbagai kemungkinan lagi.
Bukan salah siapapun jika kita jatuh cinta. Da itu mah memang fitrahnya setiap insan. Bahkan ketika kita kehilangan cinta pun, bukan salah siapa-siapa.
Orang bilang cinta hakiki itu cuma satu..kepada Allah.
Keluarga, pasangan, anak-anak, sahabat, teman, dan yang lain-lainnya menjadi urutan berikutnya setelah Allah dan Rasul-Nya.
Sebagai manusia biasa...dan sebagai perempuan, efek cinta ini menjadi sebuah "kalimat sakti" yang ada di kehidupan kita. Butuh cinta, butuh kasih sayang, butuh diperhatikan, butuh dihargai, butuh dimengerti dan dipahami, butuh berbagi.
Maka ketika itu tidak ada lagi, definisi cinta-mencintai-dicintai menjadi kabur. Menjadi sebuah "niscaya".
Yang pasti. Cinta punya waktu, kondisi dan orang yang tepat. Pilihannya cuma satu..bertaruh di 3 hal itu...
Bisakah setiap cinta kita benar-benar menuju cinta yang hakiki..yang sejati..kepada Dia sang Pecinta.
Allohu'alam bisshowab
-episode mujahadah mencintai Khalik dibanding makhluk-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar