Sesore itu. Di 60 menit menjelang pulang. Dua perempuan berbagi cerita.
Cantik. 26 tahun. 1 Putra. Pendidikan cukup. Pengalaman menikah 2 kali.
"Ya, begitulah teh. Kondisinya sekarang seperti ini." Memulai (lagi) dengan judul -masalah-.
Tak apa.
Itu guna hati, fikiran, dan kehidupan. Untuk mempelajari sesuatu dan menggali hikmah.
Ah, tak semua orang memahami seluk beluk pernikahan. Ikatan yang mengguncang Ars-nya Allah.
Yang membuat malaikat menyerukan doa dan keberkahan langit.
Lelaki. Perempuan. Kita. Kamu dan saya. Tak cukup memahami makna nya. Tak jua mengerti kedalaman keberkahannya.
Masih banyak harus belajar.
Yang terdekat adalah menelusuri diri. Mengorek setiap kelemahan, kekurangan, kesalahan, dosa dan maksiat diri.
Menyalahkan orang lain menambah beban, lelah, dan kegelisahan. Sama sekali tak mengundang ketenangan.
Hanya ingin Allah menerima setiap penyesalan atas dosa-dosa kita.
Hanya ingin Allah berkenan membuka pintu pertolongan atas setiap khilaf kita.
Hanya ingin Allah memberikan kekuatan, kesabaran, dan kemampuan menjalani setiap takdir.
-Teh, dirimu kuat sesungguhnya...InsyaAllah!-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar