8 April 2009

Kudu Bahagia!

Telf berdering nyaring bising. Undangan rapat mendadak di hari ini, jam 2 menjelang jam 3 sore. Tak tahu agenda apa, duduk we di area rapat yang di dominasi para laki-laki. Hulang huleng (kebingungan sendiri, akhirnya menyimpulkan : saya nuju lieur, hehe!).
Rupanya mereka-mereka sedang sibuk pembenahan organisasi, mendatangkan konsultan, mendatangkan para pejuang yang mau berjibaku dengan perubahan sistem, menghadirkan saya yang mungkin gunanya cuma jadi notulen disana, heheu!
Isu-isunya seperti ini :
a. saya memang jadi notulen dadakan disana ^_^
b. sempat makan 2 potong jambu merah yang jadi konsumsi (asa baru liat konsumsi rapat buah2an potong)
c. ternyata sayah teh mengganti seseorang yg akan keluar untuk menyelesaikan tugasnya.
d. rapat berakhir, migrain menyerang. senut-senut sampe sebelum nulis ini
e. alhamdulillah sebentar lagi pulang (halagh, teu nyambung pisan!)
f. alhamdulillah, uneg-uneg tersalurkan
g. alhamdulillah...alhamdulillah..alhamdulillah

Uhuy! Sibuk Yeuh!


Pagi ini sudah cerah. Matahari bersinar lagi, tak seperti kemarin yg malu-malu melihat dunia. Aku senang, anakku senang menyambut mentari. Suami juga senang karena sudah selesai beres-beres keperluan ke kantornya ^_^ Orang tidak tahu bahwa sebelum kesenangan itu muncul yang ada judulnya kesibukan. Seperti ini : 1. Mencuci pakaian dan menjemurnya 2. Belanja ke warung 3. Membereskan seisi rumah 4. Anak mandi 5. Masak untuk sarapan, yang sayangnya telat jadi dibawa kekantor dan breakfast di kantor ^_^ 6. Cek barang2 yg mau di bawa 7. Semir sepatu Harusnya sudah disiapkan dari malem. Ah ga mungkin juga, atau memang ada beberapa yg bisa disiapkan malam. Tapi agenda malam sebelumnya juga sudah terjadual ^_^ Dan memang tidak seharusnya ada kata "harusnya". Nikmati saja hari ini, pagi ini, siang ini, sore ini, malam ini. Hari Rabu yang berkah buat kita semua. InsyaAllah

7 April 2009

Kesedihan


Judulnya memang ingin kesedihan. Bukan karena cuaca Bandung akhir2 ini berwarna abu-abu, cenderung kemudian berubah menjadi titik2 air hujan. Rahmat dan berkah yang turun dari Allah untuk hari-hari kita. Hanya saja memang hidup tak bisa dipisahkan dengan kesenangan pun kesedihan.
Adalah demikian :
1. Bertemu kawan lama kemaren sore. Bercerita banyak hal : turunnya berat badan, kondisi psikologis, tantangan dakwah, konspirasi, keutuhan perjuangan menegakkan kebenaran, hinaan, cacian, sakit hati, prasangka, dan hal lain yang kemudian berakhir dengan kalimat kesedihan personal.
2. Rutinitas pun bisa terganggu karena satu hal ini : komputer bermasalah. Memang tak semua pekerjaan dilakukan dengan komputer, tapi keberadaannya saat ini memang cukup penting, dan ini semua gara2 program tak bisa diakses selama 4 hari ini. Sudah ada solusinya sih, dan sekarang sedang proses. Inipun kesedihan keseharian.
3. Hanya karena kata-kata sederhana pada waktu yang tak tepat, atau pada saat kondisi hati tidak siap menerima kalimat pedas...sedihlah hari itu. Bernama kesedihan batiniah.

Jikapun kesedihan mewarnai setiap episode hidup. Percayalah, setiap satu kesedihan akan dibalas dengan 2 atau lebih kesenangan dan kebahagiaan.