4 Desember 2012

Tak Apa, Jika.

Tak mengapa, jika kita sewaktu-waktu merasa bahwa peran-peran kita di dunia ini belum lah  maksimal. Sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai ibu, sebagai anak, sebagai saudara, sebagai karyawan, sebagai bagian dari keluarga dan komunitas di masyarakat.

Merasa lebih yang proporsional itu juga boleh. Bukan berarti kita sombong dengan potensi. Makanya kemudian Allah hadirkan "rasa" bahwa kita tuh kurang...lemah...dan tak berdaya jika menghadapi masalah, ujian, cobaan, musibah.

Ilmu menjadi sebuah tuntutan yang prioritas jika sudah begini. Bagaimana mengelola hati agar jangan larut dengan "ketakberdayaan". Mencari sumber-sumber motivasi dan pencerahan lagi, sehingga semangat itu kembali dan kemudian melahirkan pola pikir dan tindakan positif.

(kala sedang merasa...Im Nothing!)

27 November 2012

Plan 2013 Menuju 2014

Ya seperti di akhir-akhir tahun lalu. Seperti orang-orang kebanyakan yang menyisakan agenda untuk membuat rencana di tahun yang baru (penggunaan kalender bukan Islam). Momentum hitungan saja. Peralihan 2012 ke 2013, dan nanti dari 2013 ke 2014..begitu selanjutnya..pertambahan angka satu yang luar biasa. 

Sekian resolusi dibuat untuk ditargetkan menjadi banyak keinginan. Harapan demi harapan dipanjatkan, karena memang kita tak pernah tahu apakah rencana akan sesuai dengan kenyataan, lha wong pembuktiannya saja belum kok ^_^

Tak mengapa. Manusia berencana, Allah yang menentukan takdirnya kan. Ini sebuah keyakinan mendasar jika engkau ingin membuat target dalam hidup. Jiwa optimis inilah yang selalu  menjadi sebuah "harap".

Aku nanti gimana di tahun yang baru?
Masih jadi seperti aku yang lama, atau aku yang beranjak berubah dan lebih baru?
Entah...seperti bingung menentukan.

Ingin mengalir, tapi ternyata gejolak arus hidupnya memaksa kita untuk membuat sekian pilihan dan keputusan-keputusan hidup.

Jadi tentu saja tak mengalir sesukanya.

Yuk mari kita berdoa saja terus. Berharap terus. Berusaha terus. Yakin terus.

Pagi Indah

Musim memang berganti sesukanya. Sudahlah, sudah ada yang mengatur ^_^

Bulan berakhiran - ER...selalu mengundang hujan. Padahal bulan-bulan lain pun ternyata kalau waktunya memang  hujan,  ya hujan saja. 

Nah! Mari awali pagi dengan keindahan yang ada, dan yang kita ciptakan sendiri. Dengan penuh rasa syukur, bahagia dan positif thinking.

Jika kemudian pagi tak sesuai dengan harapan kita. Maka bergegaslah membuat 'sesuatu' yang membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Bergegas untuk bergerak menjadi lebih indah.

Ini adalah coretan pengantar menulis di hari ini (setelah tentu saja vakum selama minggu2 kemarin)

Ah, ide..bertebaranlah di fikiranku. Sehingga hadirnya bisa nyata lewat tulisan inspiratif, yang semoga bisa kuwariskan pada anak cucu kelak (aih)

21 November 2012

Ujian Susulan

Ah...seminggu berlalu. Mampet juga fikiran jika tak dikeluarkan..hehe.

Ujian itu memang mengalir...seperti tak berhenti-berhenti....dikira sudah selesai eh taunya datang lagi dalam formasi yang berbeda ^_^

"Kok  bertubi-tubi ya teh ujiannya, yg ini belum selesai, sudah datang lagi yang lain." curhat muslimah.

Mari kita lihat dari sisi positif (sedang belajar).

Bisa jadi Allah memberikan ujian susulan seperti ini karena :
1. Kita dianggap lulus ujian pertama.
2. Untuk melengkapi solusi dari ujian yang pertama.
3. Membuat kita jauh lebih kuat karena double ujian.
4. Selalu ada kasih sayang Allah di balik ujian (penggugur dosa,naik derajat, dll)

Manusia itu posisinya memang makhluk...tak bisa menjangkau sistem khalik.
Jadi kemudian..sabar dan syukur memang mesti di implementasi dalam kehidupan.

Berat?
Ya. Tapi usaha juga bagian dari percepatan iman.

Bismillah

9 November 2012

Amazing nya!

Really amazing.
Allah yang menguasai setiap permasalahan hidup manusia, plus berikut satu paket dengan sekian solusi yang akan menyelamatkan kita dunia akhirat.

Seorang Ustadz di Bandung bilang di status FB na:"Allah sedang menyembunyikan solusi dari setiap permasalahan, dan kreatifitas kita sebagai manusia untuk mencarinya."

Jika melihat bagaimana cara Allah menyayangi kita dengan sekian kenikmatan dan ujian. Maka sesungguhnya hanya bersujud sajalah kita, tersungkur untuk selalu bersyukur.

"Dan nikmat mana lagikah yang Engkau dustakan?"

Benar-benar tidak ada. Semua nikmat dari Allah jangan sampai luput kita syukuri.

Termasuk urusan hati. Kemampuan kita merubah hati orang lain untuk menjadi "baik" tidak ada sama sekali. We are weak for that. Hanya Allah yang mampu mengendalikan setiap gejolak hati manusia.

Kita yang merasa, kita yang harus peka episode terbolak-baliknya. Dan ini menyangkut semua aspek di sekeliling diri kita. Mulai dari ibadah, akhlak dan yg utama keimanan kita.

Simultansi religius yang luar biasa.

Amazing. Subhanallah!

7 November 2012

Selamat Pagi!

Mengawali hari dengan bangun yang indah karena disambut dengan kata-kata manis dari sang buah hati,"Ibu, Rava sayang Ibu!" Matanya saja masih merem melek, tapi kalimat pamungkasnya membuat hati menjadi hangat. Terimakasih sayang ^_^ Love u too as always!

Pagi ini sudah disiapkan dengan sekian agenda. Tilawah dan koordinasi, kerjaan rutin, mengajar, searching bahan ajar dan kemudian di tutup dengan ritual sederhana. Membuat agenda buat besok harinya. Hehe.

Senang?
Ah, itu bisa terasa di dalam hati.
Kemarin senin dan selasa selalu ada peristiwa. Hari ini pun nampaknya Allah sudah akan menyuguhkan kejadian-kejadian terbaik dalam rangka life university. Berkhusnudzan lah selalu.

Bersyukur?
A must.
We live, we can do everything.

Closing by Alhamdulillah!

SEMANGAT PAGI!

2 November 2012

Selama itu ada, sudah cukup

Ya.
Selama niat baik terus kita istiqomahkan.
Halangan sesulit apapun bisa teratasi.
Karena niat baik tak pernah kemana.
Selalu berujung pada kebaikan juga (semoga).

Dan Ya.
Selama niat baik itu ada. Itu sudah cukup.


Seri Parenting Rava : Memukul

Uhm....saat shalat tiba-tiba tendangan kecil tapi menyakitkan itu meluncur dari kaki Rava.

Subhanallah..ujian..ujian.

What do you do moms?

Selesaikan shalatnya. 
Pandang matanya, tatap dengan intens
"Nak, tahukah kau bahwa barusan itu perbuatan yang tidak baik. Menendang dan memukul saat ibu atau ayah sedang shalat tidak baik. Ke siapapun, itu tidak boleh dilakukan. Mengerti!"

Menangislah dia karena sadar telah dimarahi. Tunggu hingga reda.

Kalau masih belum mengerti. Pukul lah kaki atau tangannya. Sampaikan,"Begini rasanya di pukul dan di tendang. Sakitkah Nak?"

"Engkau suka dipukul dan ditendang seperti itu?" Dia menggeleng.

"Begitupun orang lain. Tdk suka diperlakukan seperti itu.."

Sedihnya harus melakuan pola pendidikan dan pengajaran seperti itu pada anak..huhu.

"Ibu Ayah minta maaf sudah memukul Rava." Sampaikan bahwa perbuatan kita hanya sebagai contoh.
"Sekarang Rava minta maaf sama ibu dan ayah karena sudah memukul dan menendang." Walau masih sesenggukan, dia mau minta maaf.

"Rava salah, Rava minta maaf. Rava janji tidak mukul lagi. Rava janji tidak tendang lagi." Isaknya mulai melemah.

Kami peluk buah hati kami tercinta itu.

Duh, sebagai orangtua kami pun menyesal, tak tega. Tapi pendidikan akhlak tetap harus disampaikan, sepahit apapun. Berikut konsekuensinya.

31 Oktober 2012

Terpuruk

Waduh, saya lagi galau..segalau-galaunya...ini mah episode keterpurukan teh...(cerita seorang teman siang ini).

A : Normal bu, setiap orang merasakan hal yang sama kok. Kadang iman naik, kadang iman turun (huhu, so wise..)

B : Iya Ka, asal jangan sampai putus asa aja kalau lagi terpuruk (ehem)

C : Saya juga sering mengalami gitu mah...naik na emang susah pisan (pengalaman seorang mualaf)

Well, siang ini selain ditemani Brussel Steak dan Grilled Chicken..juga bergelas Lemon Ice Tea...diskusi soal keterpurukan dalam ibadah dan turunnya semangat iman menjadi tambahan menu (yg berat tentu saja).

Setiap orang mengalami kenikmatan dalam beribadah, dan ini adalah anugerah terbesar yang harus disyukuri. Setiap orang juga mengalami turunnya kenikmatan dalam beribadah dan kedekatan dengan Allah. Ini yang kemudian menjadi "masalah" kita.

Solusi lain : cari teman yg baik, cari lingkungan kondusif, cari cara utk bisa bangkit, jangan memaksa diri, nikmati proses "merangkak" menuju Allah kembali, evaluasi dosa/salah/maksiat diri. Bersemangat untuk terus khusnudzan.

Ah...kita manusia memang tak lepas dari naik turun rasa iman ini.

Ya Allah..semoga hidayah ini tetap diberikan walau dalam keterpurukan yang s

30 Oktober 2012

Just a ...

Just a little mistake.

Tapi tetep efek dari sebuah kesalahan bisa kemana-mana.
Terasa sekali ketika kita merasa "benar" berbuat sesuatu. Di tempat kerja misalnya. Yakin banget kalau laporan udah di bikin, eh taunya masih belum di serahkan ke bos. Nah...sok yakin ini lah yg bikin runyam.

Pede aja lagi. Padahal belum tuntas.
Susah memang kalau berbuat salah, kemudian tetep merasa pede dan tak peduli orang ngomong apa.

Malu mungkin iya. Tapi orang jadi males berkomunikasi lagi jika ada hal-hal yang pengen di kompromikan.

Nah, ber efek kan.

So, ayo ah belajar untuk bikin salah yang kecil, tapi ngaku dan memperbaikinya.

Sebelum kita melakukan kesalahan besar, atau terbesar dan efek jera yang ditimbulkannya dalam hidup kita terbawa sampai kita mati nanti.Naudzubillah.

Seri Parenting Rava : Alphabet

Ayo...kita susun uang-uang koin ini menjadi sebuah bentuk!

Disela tayangan televisi, kebersamaan dan penat ^_^

Ini huruf apa bu? tanya Rava.
Ini A...dari Ayah, Aku, Adik...

Rava menirukan menyusun dan mengeja.

Lihat bu, Rava bikin huruf S! Serunya senang.
Hohoho...padahal susunan koin menyerupai huruf W...jauh sekali.
Oh iya, bagus ya Nak. S dari Senang, Sayang...tetep di apresiasi.

Itulah bagian dari sebuah pendidikan.
Learning must fun.
Ga asyik kalau belajar cuma monoton doang. Otak ga tersambung.

Next. Kita lihat perkembangan yang lain dari Rava.

25 Oktober 2012

Menulis Sampai Gila

Nah. Ini sih sengaja bikin suasana kantor dan kerjaan rada cenghar...atuh da..asa lemes hari kamis ini teh. Makan udah, ngobrol udah, cek fb udah, kerjaan ada beberapa yg belum kelar...tetep aja asa ga semangat.

"Teh, kalau lagi cape fikiran, bisa nulis ga?" seorang akhwat yg belum menikah (dan kelihatannya sedang semangat belajar) bertanya.

"Wah, pasti atuh. Justru karena kita cape, segala hal dimuntahkan lewat menulis." Hohoho..sok keren pan jawabannya.

Tapi nyatanya demikian. Tipe kayak sayah mah, kudu we nulis teh. Mau di blog, mau di hp, mau di bb, mau dimana aja...yg penting nu di otak keluar semua. Plong lumayan hati juga juga. Dan setidaknya saya tidak merugikan orang lain dengan curhat teu puguh atau bete yg geje.

Begitu kan!

Saat yg sama, ada status temen di FB (menulis adalah bentuk ekpresi kegilaan yg baru...)

Pas!

24 Oktober 2012

Proyek Bu!

Waduh, pagi-pagi sudah diserang diskusi soal "proyek" sama Ayah.
Huhuhu..spechless!

Tau sih ada kepengen menulis. Tau sih ada peluang bikin buku. Tau sih jangan menyerah dengan kendala yang ada. Tau sih ada sarana dan komunitasnya.

Tapi..
Nah, itu dia..tapi lagi..tapi lagi..

Otaknya belum mudeng dengan proyek.
Otaknya belum connect dengan semangat menulis.
Otaknya belum familiar dengan kebutuhan dan keinginan.

Hehe.

Ah, ngeles we...males mah, males.

Separuh Aku

Senandung sumbang milik Rava mengusik telinga sore itu. Hehe.
Anakku ternyata cepat sekali merespon setiap kalimat iklan dan lagu. Yeah..seharian bersama kotak berwarna itu membuatnya cepat sekali belajar berkata dan mempraktekannya.

...karena separuh aku...dirimu...

Ah, romantis sekali untuk pasangan mencinta.

Separuh aku seperti bahwa kita hanya separuh, dan yang separuhnya lagi milik orang lain. Dalam persfektif saya (diluar konteks lagu). Tetap saja sejatinya kita tuh utuh, satu dan tentu tidak menjadi bagian dari "orang" lain. 

Dalam pandangan yang berbeda, tentu saja kita tetap makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain. 
Aduh, kenapa jadi bingung begini menulisnya.

Baiklah, saya diserang diskusi-diskusi sambil menulis ini, jadi tidak konsen. Makanya, saya sudahi aja di sini.

Maafkan.
 

Dan terjadi lagi
kisah lama yang terulang kembali
kau terluka lagi
Dari cinta rumit yang kau jalani

Aku ingin kau merasa
kamu mengerti aku mengerti kamu
aku ingin kau sadari
Cintamu bukanlah dia

Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Ku ada di sini
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku selalu
Didekatmu saat engkau terjatuh

Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku
menyentuh laramu
Semua lukamu telah menjadi milikku
karena separuh aku dirimu
  • Dan terjadi lagi
    kisah lama yang terulang kembali
    kau terluka lagi
    Dari cinta rumit yang kau jalani

    Aku ingin kau merasa
    kamu mengerti aku mengerti kamu
    aku ingin kau sadari
    Cintamu bukanlah dia

    Dengar laraku
    Suara hati ini memanggil namamu
    Karena separuh aku dirimu

    Ku ada di sini
    Pahamilah kau tak pernah sendiri
    Karena aku selalu
    Didekatmu saat engkau terjatuh

    Dengar laraku
    Suara hati ini memanggil namamu
    Karena separuh aku
    menyentuh laramu
    Semua lukamu telah menjadi milikku
    karena separuh aku dirimu

Dan terjadi lagi
kisah lama yang terulang kembali
kau terluka lagi
Dari cinta rumit yang kau jalani

Aku ingin kau merasa
kamu mengerti aku mengerti kamu
aku ingin kau sadari
Cintamu bukanlah dia

Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Ku ada di sini
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku selalu
Didekatmu saat engkau terjatuh

Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku
menyentuh laramu
Semua lukamu telah menjadi milikku
karena separuh aku dirimu

  • Separuh Aku


    Dan terjadi lagi
    kisah lama yang terulang kembali
    kau terluka lagi
    Dari cinta rumit yang kau jalani

    Aku ingin kau merasa
    kamu mengerti aku mengerti kamu
    aku ingin kau sadari
    Cintamu bukanlah dia

    Dengar laraku
    Suara hati ini memanggil namamu
    Karena separuh aku dirimu

    Ku ada di sini
    Pahamilah kau tak pernah sendiri
    Karena aku selalu
    Didekatmu saat engkau terjatuh

    Dengar laraku
    Suara hati ini memanggil namamu
    Karena separuh aku
    menyentuh laramu
    Semua lukamu telah menjadi milikku
    karena separuh aku dirimu

Seri Parenting Rava : Jangan Kerja

"Ibu hari ini nginep ga?"
"Ya atuh Va, kan ini rumah ibu rava dan ayah...hehe"

Esoknya.
"Bu, hari ini kerja?" tanya Rava.
"Iya nak." Udah spechless deh.

"Ibu jangan kerja. Disini aja sama Rava."Sudah mulai tanda-tanda menangis di wajahnya.
Oh, sungguh pagi yang berat.
Oh, sungguh mencelos hati ini.
Oh, rasanya tak tega meninggalkannya dalam kondisi sedih.

Dipeluk. Disayang. Di bisikan kata-kata. Di tanya pengen oleh-oleh apa. Di beri pengertian arti bekerja dan kepergian kami.

Ah...tangisnya tetap meluncur.
Mulai memukul.

Dan kami tetap pergi. Sedih sekali.
Pilihan oh pilihan.

Nak...maafkan kami ya..(huhu...aku sedih)

22 Oktober 2012

Kista

Apakah itu?

Kista adalah tumor jinak di yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epidermal. (hasil searching di mbah gugle..hehe)

Kenapa pengen bahas ini?
Kemaren malam, bu boss saya diangkat kista nya yang sebesar 10 centi meter (diameter). Subhanallah...

Tak pernah menyangka. Tak pernah mengira. Tak pernah memprediksi.

Allah lah yang tetap berkehendak. Ber-ketetapan. Maka kita...adalah bersabar dan bersyukur.

19 Oktober 2012

Datang dan Pergi

Rezeki ternyata seperti itu.
Hari ini datang...sesaat kemudian pergi lagi.

Kemaren datang. Saving.
Hari ini sudah harus keluar.

Datang dan pergi.

Lalu begitu pula ujian.
Seperti rezeki
Datang dan pergi.

Hari ini datang...lalu menghilang

Esok datang lagi, lalu pergi lagi.

Subhanallah

16 Oktober 2012

Berdua

Siang menjelang sore ini bertemu keluarga muda yang anak-anaknya juga masih muda. Bapak ibu ini bersemangat sekali untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Keduanya berlomba bercerita, belum selesai yang satu di tempas oleh yang lainnya. Saya sih tidak bingung. Kesempatan menyaksikan bagaimana Allah menggerakan setiap lisan untuk berkomunikasi dan saling tempas begitu amat jarang. Karena biasanya yang konsultasi itu hanya sendiri..ibu/istri nya saja...suami tak pernah ikut. Nah ini ketemu dua-duanya...Subhanallah.

Betapa Allah memberikan taufik kepada hati setiap orang untuk bergerak "merubah" apa yang dirasa salah. Kejujuran terlihat jelas. Masing-masing mengakui kekurangannya, mau berubah dan mencoba mencari strategi agar ujian ini datang tak beruntun.

Allah lah yang menuntun setiap hati dan lisan, Allah yang menggerakan setiap pertemuan, Allah yang membuat hati kita menjadi lembut, Allah yang memberi setitik keyakinan bahwa setiap ujian selalu didampingi oleh-Nya,

Kemudian..nikmat mana lagi yang Allah berikan yang kita tidak syukuri...bahkan ditengah kesulitan, ujian, masalah yang beruntun dan bertubi-tubi ini pun..Allah disamping kita.

Sungguh Maha Besar Allah!

11 Oktober 2012

Seri Parenting Rava : Memukul

Glontang!

Suara gelas terjatuh di atas karpet. Well yeah..the sounds is not like that..hanya bahasa tulis saja, heu!

"Rava!"

Teguran itu membuatnya terdiam. Semenit kemudian tangisnya pecah. Memang bukan amarah yang luar biasa, cukup dengan intonasi suara yang melebihi biasanya saja. Namun hati anak sangatlah halus dan peka. Terluka lah, dan menangis.

Kala lain, Rava mencoba bercanda dengan pura-pura memukul ibu, ayah atau neneknya. 

"Rava!"
Sekali lagi intonasi itu keluar.

Kemudian ada tangis.
Ada upaya meredakan dan penjelasan serta memahamkan pada anak umur 4 tahun kurang sebulan itu, bahwa kebiasan memukul tanpa sebab yang jelas itu tidak baik. Bukan seharusnya yang dilakukan. 

Tak terima, dia terus menangis. Walau kemudian reda. Dan semoga memahami maksud kami orangtuanya.

Pendidikan memang tidak mudah.

10 Oktober 2012

Steak Bertiga

Ceritanya kangen makan steak di WS alias warung steak yang deket kantor. Dijemputlah sama bapa dan anak. 
Meluncur ke sana, ekspektasi na udah macem-macem. Hehe...

Order beres. Hidangan tercepat yg pernah datang di minggu ini (hah).

Sodara, ternyata WS yg dulu dan yang sekarang berbeda. Kualitas hidangan menurun pisan, ari harga naik (da menyesuaikan). Sempet kecewa, tapi da laper, jadi tetep bersyukur.

Soal steak kita tinggalkan. Berbincang dan kebersamaan dengan keluarga lah yang jauh lebih bermakna. Walau cuma sejam kurang...

Alhamdulillah.

Seri Parenting Rava : Bersama Ayah

Pagi ini Rava mulai terlihat kesal dan menahan amarah. Reaksi yang muncul adalah sedikit-sedikit mudah menangis. Padahal sudah kita ajarkan bahwa kalau dia marah, kesal..bilang saja. 

Lalu kemudiah sang Ayah mengajaknya ikut ke kantor. Merasakan hari itu seharian ikut beraktifitas di kantor.

Wajah tersenyum Rava dan antusiasnya untuk ikut terlihat jelas. Sesederhana itu dalam menyenangkan hati anak.

Alhamdulillah.

Sebagai Ayah. Sebagai Ibu. Nikmat yang mana yang kita dustakan ketika sang buah hati berlimpah bahagia.

Kebersamaan dengan ayah atau ibu sesuatu yang sangat mahal dan berharga dari pendidikan ruhani dan psikologi seorang anak. Kadang perlu anak dengan ayah saja. Kadang perlu anak dengan ibu saja. Dan amat sangat perlu dan penting ketika ayah, ibu, dan anak bersama-sama. Mencipta bahagia. Tertawa atau sedih bersama.

(Ya Rabb...kebersamaan ini semoga Engkau berkahi...amiin)

9 Oktober 2012

Seri Parenting Rava : Hadiah


Hp set..set..set..
Ponds Whitening.
Laptop
Motor putih Honda keluaran terbaru.

"Bu, nanti aku belikan itu semua buat ibu ya..Rava mau minta uangnya sama Allah."

Lihatlah. Si kecil Rava tau saja keinginan ibunya. Seolah dia tak punya keinginan sendiri. Padahal sebetulnya, dia pun menginginkan ini :

Koko Crunch
Ice Cream Bola dari Walls
Jam tangan handphone
DVD Transformers ala bioskop.
Mie Sedap Soto
Sepeda roda tiga

Heuheu...

Nak, lihat. Ibumu pun bisa tersenyum dengan celoteh riangmu.

(dan ibu doakan..amiin, untuk setiap hadiah yang terucap dari mulut mu)

Lalu Apa

Ini wajahku.
Yang tertawa palsu.

Dan itu hatiku.
Yang asli yang hanya terlihat olehmu.

Ini senyumku.
Yang entah simetris atau tidak.

Dan itu (masih) hatiku.
Yang bahkan aku bingung seperti apa warnanya.

Ini kepalaku
Yang berisi kekelaman.

Dan itu (juga) masih hatiku.
Yang rapuh dan siap hancur dalam sekejap

(Wow, sebuah catatan kemeranaan)

Para Inisialers

Inisial S ini...begitulah.
Inisial M ini..begitulah.
Inisial K ini ..begitulah.
Inisial J ini..begitulah.
Inisial N ini... begitulah
Inisial A ini..begitulah
Inisial C ini..begitulah

Coba saja tebak ada huruf apa di belakangnya.
U never know.
Coz only me who know.

Jadi tak boleh protes.
Jadi tak boleh bertanya.
Jadi tak boleh menuduh.
Jadi tak boleh menduga

Sekedar menuliskan inisial-inisial saja.
Daripada jadi borok dalam kepala
Dan bingung mau dimuntahkan kepada siapa.

Jika kau kuberitahu kan huruf dibelakangnya
Mungkin tak berarti apa-apa.
Karena memang hanya untuk artiku semata.

Bahkan jika kau memaksa untuk tahu.
Percayalah..sungguh menjijikan...
Dan kau tak akan suka itu

(catatan sore hari ini-menunggu)

Tergantung

Bertahun menggantungkan diri kepada orang lain. Masalah, peristiwa, dan setiap apa yang dilakukan sepenuhnya menurut orang lain. Puluhan tahun hidup begitu.

Lalu ada judul : Diambil. Kehilangan. Dilepaskan.
Yang bukan milik kita, diambil kembali oleh pemiliknya yang berhak.

Tersungkur. Limbung. Depresi. Kehilangan arah. Berhari. Berbulan. 

Efek ketergantungan yang luar biasa. Kemandirian individu hilang, kesedihan yang berkepanjangan. Gamang menjalani kehidupan ke depan. Ga ngerti mau ngapain lagi. Menjalani setiap hari dengan kebingungan.

Sunnatullah kematian begitulah. Melepaskan setiap kita dari ketergantungan kepada seseorang. Kepada makhluk.

Pun, jangan2 kita sekarang masih tergantung pada makhluk yg masih hidup.
Bergantung rasa, bergantung tanggungjawab, bergantung harapan, bergantung keinginan bersama.
Sehingga kemudian kita tak pernah mengenal kepada siapa sejatinya kita harus bergantung.

Mujahadahnya hanya satu : lepaskan!

Seri Parenting Rava : Ibu Sedih

Jika sedih itu tak tertahankan. Kau tak punya waktu untuk menahan setiap butiran airmatanya.

"Ibu kenapa? Kok menangis. Ibu sedih?"
Rava bertanya. Dan itu membuat air itu mengalir sungguh sangat deras.

Nak, hatimu lembut. Allah yang melembutkan.
Nak, hatimu peka. Allah yang membuat begitu.

Tak ingin airmata ini keluar di hadapanmu.
Tak ingin kau melihat ibumu menangis.

Hanya tak tertahankan saja. 
Maafkan ibu ya Nak.

Mencintaimu adalah kesedihan yang lain.
Selamanya cinta ini buat Rava.

(Bu, tahanlah setiap sedih..biar Rava hanya melihat tawa di wajahmu saja)

Perempuan Yg Memilih

Ini soal kita. Soal perempuan. Soal apa yang difikirkan, dirasakan, di pilih dan di putuskan.
Bertemu dengannya. 4 tahun berhubungan dengan seorang lelaki 3 anak beristri 1. Kenyamanan, perhatian, rasa diakui, di jadikan tempat curhat...lepas, nyambung lagi, lepas lagi, disambung lagi..begitu terus selama ratusan hari.

Ah, inginmu apakah?
Dan ketika galau, tidak tenang, resah, gelisah itu menghampirimu. Kau terluka amat dalam. Kau tak bisa lepas, tapi tak mau menerima resiko lain.

Perempuan.
Hatimu kau titipkan pada siapa.
Ketergantunganmu kau titipkan pada siapa.
Hidupmu kau titipkan pada siapa.

Ingin menyelami, tapi betapa sulit pilihanmu itu.
Dan hanya diri dan hatimu yang bisa memilih. 
Bukan aku.
Bukan dia.
Bukan.

5 Oktober 2012

Seri Parenting Rava : Pijat Istimewa

Senangnya setiap sore.
Senangnya setiap pulang dari kantor.
Senangnya disambut jagoan cilik nan ganteng.
Senangnya menerima pijit gratis dari Rava.

Dengan tenaga seadanya.
Dengan kekuatan semampunya.
Dengan waktu yg singkat sekali.

"Bu, sini aku pijit ya..."

Nikmat mana lagi yang di dustakan

Allah lah yg memberikan kemampuan "insting" pada anak untuk menyenangkan hati orangtuanya ^_^

Makasih sayang..makasih Rava...love u so much !

Love Ur Self

T'Betty semangat sekali menyampaikan..hai para muslimah..sayangi dirimu, tak apa di cap egois dan super narsis..hehe.

Kajian kebersamaan akhwat DT yg seperti biasa di jumat pagi ini menyenangkan..karena bisa bernarsis ria, walau tanpa foto-foto, hehe.

Caranya gimana "cinta pada diri sendiri" :
1. Perhatikan kebutuhan fisik (sudah ke salon belum, haha)...jaga makan dari yg halal dan baik, asupan air yg cukup, istirahat cukup, olahraga, liburan, menghadiahi diri sendiri.

2. Perhatikan kebutuhan batin --> jangan gampang galau dan stress, ibadah di kuatkan dan istiqomah, hindari penyakit hati yg banyak ituh (iri, dengki, sombong, suudzon, dll)...


Semua ilmu berkah pasti bisa dijalani, di aplikasikan..ayo ah..muslimah...lindungi diri kita dengan cara menyayangi, menerima diri apa adanya...terus bersabar dan berjuang hingga maut menjelang...^_^

28 September 2012

Seri Parenting Rava : Ketulusan

Sesore itu dia menunggu kami datang di kursi hijaunya. Ongkang-ongkang kaki sambil tak lepas matanya memperhatikan layar 21 inch di depannya. Apakah Rava termasuk generasi penggemar televisi? Uhm, bisa ya..bisa tidak. Karena yang dia serap dari iklan dan tayangan hanya yang baik-baik saja (saat ini). Dan sudah diajarkan bahwa sesuatu yang tidak pantas dilihat (iklan2 gadis cantik ituh...)adalah hal yang 'menjijikan'.

Bagaimanapun sebagai orangtua, harus menyelamatkan hati dan matanya dari hal-hal yang bakal merusak.

Itu satu hal. Yang lainnya adalah soal ketulusan.

Kita datang. Dia berlari ceria, tersenyum...berteriak,"Ayah...ibu...!" Lalu sibuk berceloteh.
Tak lama setelah kita kelelahan dan terduduk di kursi. Rava bergerak memijit bahu, tangan dengan tenaga seadanya.

Apa yang bisa seorang ayah dan ibu rasakan?
Sungguh ketulusan seorang anak 4 tahun yang luar biasa. Dan hebatnya lagi..semua itu diberikan Allah kepada makhluk kecil itu dengan sempurna. Siapa yang menggerakan hati dan tangannya..

Bolak Balik

Pagi ini.
"Hati itu berbolak-balik...!"

Sedih.
Karena untuk mengelola yang satu ini luar biasa beratnya (hati-red). Sepaham-pahamnya terhadap ilmu hati, tetap saja dalam aplikasi di lapangan dalam urusan mujahadah/latihan/riyadhoh sungguh tidak mudah.

Sekali ini hati merasa tenang.
Lain waktu hati ini gelisah.
Saat ini tak ada gejolak di hati.
Besok sudah penuh dengan bercak dosa.

Mengerikan.
Bahkan untuk mengurus hati ini pun energi yang dikeluarkan amat besar sekali. Karena setiap kita di uji. Dengan ketakutan, kelaparan, kehilangan dan ujian yang lainnya.

Duh...ingin menangis rasanya mendengar materi kajian pagi ini dari seorang yang benar-benar mengalami hiruk pikuk bolak baliknya hati dan perjuangan untuk selalu membersihkannya.

 

19 September 2012

Seri Parenting Rava : Bermain

Phiuh...pilihan untuk jadi ibu yang bekerja memang penuh resiko. Ya yang baik,  ya yang buruk. But that's our choise ^_^

Pulang ke rumah nyampe sebelum magrib..paling telat. Paling cepet jam 5 sore. Anakku, Rava ( 4 thn ). Sudah menanti dengan teriakannya."Ibuuuuuuuuuu....ayahhhhhhhhhhhhh....peluk!" dan sibuk berceloteh riang menceritakan hari ini. Padahal kaki belum lagi menjejak teras rumah.

Hati dan fisik pengennya istirahat dulu. 5 menit saja. Faktanya, Rava tahunya orangtua ready buat nemenin dia main, setelah seharian dia ditinggal di rumah..kadang ada teman, kadang tidak. Rutinitasnya makan pagi, nonton, main, makan siang, tidur, mandi, makan malam, main lagi dan menunggu kami pulang.

Sedih?
Ya lah. Secara anak ditinggal begitu. Maka kemudian alternatif kegiatan pun harus dicari. Kasak kusuk mendapatkan info Sekolah atau Paud di sekitar rumah. Walau cuma 1 jam tapi Rava bisa menikmati lingkungan baru, teman-teman baru, dan cepat belajar.

Quote: Pilihan orangtua kadang untuk kebaikan anak, tapi tetap saja harus berani memilih yang terbaik ke depannya. InsyaAllah.

Politisasi

Politisasi.
Wah, bicara organisasi, bicara manajemen, bicara struktur, leadership, dan intrik-intriknya tak lepas dari unsur politik.

Setiap orang punya "kepentingan", baik yang pribadi maupun dengan dalih untuk umat atau masyarakat banyak. Tetap saja ada niat, tujuan, keinginan dan peluang untuk saling mempengaruhi.

Perubahan memang pasti dalam sebuah organisasi. Juga dinamika inilah yang bikin seru. Ada pemimpin baru, ganti staff. Mutasi kesana, pindah kemari. Fun endeed.Hehe.

Tak apa sih sebetulnya. Asal hati kita senang. Sebetulnya perubahan apapun ga ngaruh, hehe.

18 September 2012

Bahaya Lisan

I've told u before..don't trus anyone. Hanya Allah yang berhak kita percayai seumur hidup kita.

Orang tak pernah tahu bahaya yang diakibatkan oleh lisan (ucapan) yang tidak terjaga. Sampai diri kita merasakan akibat dari kesalahan yang kita lakukan dengan mulut kita ini. Musibah yang datang, ujian yang bertubi, perasaan yang tidak nyaman, masalah yang berdatangan secara simultan. Penyebabnya cuma satu. Tidak hati-hatinya kita dengan kata-kalimat yang dikeluarkan oleh lisan kita.

Menyakiti.
Merusak.
Membeberkan aib.
Membuka rahasia.
Berkhianat.
Tak Jujur
Bercanda berlebihan.
Ngobrol tak jelas.

Ini berlaku buat siapapun. Tak hanya yang memiliki ilmu, juga yang tidak memiliki ilmu.

Efek dan resikonya adalah : kembali kepada diri kita sendiri. Sungguh dahsyat!

Allah sungguh Maha Adil. Apa yang kita perbuat akan kembali kepada diri kita bisa jadi dalam bentuk yang sama atau bentuk yang lain.

Dan hanya takut serta mohon kepada Allah lah yang akan menyelamatkan lisan kita dari kesia-siaan, dari menyakiti, dari membeberkan aib, dari tak jujur.

(Ya Allah ampuni...ampuni..lisan ini..)

Lari Sprint dan Marathon

Yuk teman-teman, mulai sekarang kita lari maraton dengan kekuatan sprint!

Wow...bisakah?!?

Harus yakin bisa. Karena kuncinya memang cuma keyakinan saja. Selebihnya mari kita maksimalkan ikhtiar.

Tulisan ini dibuat dalam rangka sebuah perubahan yang terjadi dalam organisasi. Posisioning dan restrukturisasi menjadi sebuah bentuk yang esensi dari proses manajemen. Ganti pimpinan, ganti staff, ganti kebijakan, ganti keputusan, dan sebagainya.

Apa sikap yang mau lo tunjukin (halagh!)

Accept this and move on.
Bergeraklah. Terima setiap perubahan dengan sikap terbijak yang bisa kita lakukan. Ga usah sibuk dengan duh nanti gimana ya, duh kalau pimpinan yang ini begini gimana ya...

Sesuatu tidak pernah pasti, kecuali perubahan itu sendiri.

C'mon. Do the best and we'll finally get success.

Healing

Seorang teman di Jakarta bilang begini,"Ada banyak hal dalam kehidupan gw yang salah dan menyimpang dari yang seharusnya. Tidak pada track yang benar. Penyesalan ada, dan gw mesti melangkah. Cara yang paling efektif untuk kekelaman masa lalu adalah dengan menuliskannya."

Well.
Saya tertarik kalimat "menuliskannya". She said, its call healing for her. Forget the past and move on. Biar saja masa lalu kelam menjadi sebuah pelajaran penting bagi sebanyak mungkin orang agar tidak mencontohnya.

I Agree.
Orang melampiaskan kesedihan, kekalutan, bingung, resah dan galaunya berbeda-beda. Refreshing bisa menjadi pilihan utama, tapi hal yang lain pun menarik untuk dilakukan. Salah satunya ya dengan menulis. Mencurahkan apa yang terasa di hati dan fikiran, segala ide, segala resah, segala apa yang ingin diungkapkan dengan jalinan kata dan kalimat. Karena kadang ketika kita curhat dengan manusia lain, tak jarang terkhianati, tak amanah dan menjadi masalah baru pada akhirnya.

Menulis bisa Bebas. Tak perlu dicecoki dengan aturan-aturan tak penting. 
Menulislah dengan sebebas-bebasnya.
Dengan suka, dengan hati.