11 Mei 2012

Perempuan Juga

Fikirannya
Tindakannya
Kata-katanya
Sms dan telf nya
Pilihannya
Keputusannya
Hidupnya
Doanya
Akhlaknya

Semua cerminan dari keyakinan.
Perempuan yang seperti apa (aku) ini?

-renungan pagi di hari jumat-

9 Mei 2012

Sungguh

Kesungguhan, perjuangan, keyakinan kadang bisa disalah artikan sebagai bagian yang "dibenarkan". Ada yang berjuang walau tetap di posisi salah. Ada yang berjuang walau tetap di posisi benar. Manakah yang lebih disebut sebagai 'perjuangan'?

Sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu adalah hal yang baik dilakukan. Berbekal keyakinan, maka setiap apa yang kita lakukan menjadi kekuatan untuk bertindak.

Hati-hati, kesungguhan dan yakin bisa menjebak hati kita dari melakukan perbuatan yang salah dan menyakiti orang lain.

-episode bebenah diri kembali-

8 Mei 2012

Enggan

Padahal seharusnya tidak usah 'enggan' dalam memerangi setiap ketidakbenaran.
Namun kenyataannya, tak semudah keinginan yang tumbuh untuk saling mengingatkan satu sama lain. Utamanya sesama muslim dan muslimah. Ada faktor 'penghalang' yang sebetulnya diada-adakan, sehingga kenyataan dan kebenaran tak bisa tersampaikan.

Berharap agar manusia berubah menjadi lebih baik memang bisa. Dan berharap agar orang lain sadar bahwa dirinya menyakiti kita juga bisa. Namun semua kembali bukan pada kemampuan kita mengatur urusan orang lain.

Allah lah tempat kembali semua urusan, sekuat tenaga kita ingin orang berubah dan menjadi baik, atau diri kita yang berubah lebih baik. Tetap Allah yang memiliki kekuasaan dan kekuatan untuk mengubah semua.

7 Mei 2012

Lost in Heart

Kajian pagi ini di tausyiah senin masih berpusat pada Tauhiid. Sejauhmana sebetulnya makna Tauhiid dalam diri. Apa saja yang membuat kita tidak "yakin", apa saja yang menahan kita untuk tidak bergantung sepenuhnya pada Allah. Apa saja yang membuat kaki kita terpaku pada kesenangan dunia dan lupa pada "akhirat". Apa saja yang kemudian melalaikan diri kita akan kedekatan dengan Allah.

Pertanyaan-pertanyaan yang kemudian memberikan jawaban : taubat. Introspeksi pada diri kita.
Saya masih me-nuhan-kan siapa di hati.
Banyak hal, banyak sebab, banyak faktor sehingga hati tak murni bergantung dan yakin pada Sang Maha.

Menjadi ketakutan, sudahkah selama ini hati saya terlalu banyak kehilangan yang tidak penting, hingga ketika kehilangan yg penting sudah tak terasa lagi.

-episode melihat ke dalam diri (lagi), ada siapa, ada apa dalam hati ini -

4 Mei 2012

Ghosob

Sudah lama tak mendengar kata ini, Ghosob.
Secara maknawi, katanya ghosob ini seperti contoh ini :

"Aduh, aku lupa bawa pulpen. Eh, itu ada satu di meja, aku pinjam dulu ah. Ntar baru bilang ke orang yang punyanya."

Ngerti?
Hehe.

Artinya ada barang/benda yang kita gunakan tanpa jelas "kebolehan/kehalalan" nya untuk kita pakai, tapi sudah kita gunakan.

Ngerti?
Hehe.

Sebetulnya lebih kepada, kewaspadaan kita untuk menggunakan barang orang lain dengan IJIN, bukan main ambil dan pinjam saja. Sehingga yang punya barang ridha dan mau meminjamkan. Biar kita tidak ghosob.

Begitu ^_^

Reposisi

Apa ya judul yang tepat untuk ini. Reposisi itu bukannya penggantian? Menukar posisi, kan ya?
Nah lho, jadi tak yakin juga ^_^

Pagi-pagi sudah disuguhi kajian dari seorang ustadzah tentang Hakikah Shalat Seorang Mu'min. Subhanallah banget ^_^

Siang di warnai dengan performa temen-temen di pelatihan yang ber-Role Playing. Mewujud, berubah peran untuk satu tema, sitkom, sketsa televisi ruang belajar ^_^

Sore di warnai kantuk yang sangad..hoamh...

Setiap waktu yang kita miliki ber-rotasi, me-reposisi sendiri dengan setiap kejadian dan peristiwa.Yang membahagiakan, sedih, kecewa, riang gembira, galau, pilu, aneh dan nyata serta judul-judul lain yang mengiringi sehari ini.

Hati, akal dan jiwa ikut campur aduk dengan kejadian. Merasa, berfikir, menghitung kekuatan fisik. Semua menjadi sebuah sistem ke-Illahi-an yang tak pernah kita bisa hindarkan. Bergeraknya sistem Allah ini seharusnya bisa membuat kita semakin tersungkur untuk sujud paling dalam, di relung hati.

Semoga bisa ^_^