15 Agustus 2012

Agenda Lebaran Kami

Beginilah skenarionya :

3 hari menjelang Lebaran (Hitung mundur dari tanggal 18 ags, 17 ags, dan 16 ags, hehe)

Besok mulai libur dari kantor. Agenda sudah menanti : beres-beres rumah, nyuci dan setrika, persiapan packing untuk mudik.

Hari pertama lebaran : agenda di rumah saja, terus ke rumah mamah...keliling2 silaturahmi dan bertamu ke relasi (bu R dan Teh E), lanjut ke Gerlong, menemui Teh Ninih, ke T'Merlin, dan lanjut ke Mba Qoh di Cihanjuang..selanjutnya keliling kompleks Cihanjuang (what a day, heu)

Hari kedua lebaran : bada subuh...berangkat bertiga menuju Cirebon. Menggunakan motor...perkiraan 4 jam tiba di Kota Udang (yaa..kalo berangkat jam 5, berarti jam 9 atau 10 udah tiba disana, semoga lancar).

Langsung silaturahmi dengan keluarga besar Cirebon dan ziarah kubur.
Esoknya lanjut silaturahmi (Hari kedua di Crb).
Esoknya subuh sudah pulang lagi ke Bandung.

Hmm..semoga Allah senantiasa melindungi kami. Dan harus tetap meluruskan niat.

14 Agustus 2012

Hati ini

Hal-hal kecil pun ternyata bisa membuat hati ini terobrak abrik sedemikian rupa. Dua hari ini, ujian hati  begitu berat..ada saat ingin mujahadah selalu sabar dan bisa ikhlas. Dan perang melawan hawa nafsu pun berlanjut setiap saat, setiap hari...

-maafkan aku wahai hatiku-...aku belum jadi panglima mu

10 Agustus 2012

Hati oh Hati

Begini ini ujian hati bagi orang-orang yang menerima 'pemberian' dari orang lain. Setan menggoda dengan bisikan maut, "Whuah, kok aku dikasih ini, dan dia dikasih itu." Kasian deh hati ini. Padahal Allah sudah mengukur dengan tepat apa hadiah terbaik buat kita. Datangnya yang tiba-tiba saja sudah dengan sepantasnya disyukuri, eh malah kemudian menimbulkan -sedikit- iri dan tak suka lihat orang lain mendapatkan yang berbeda dengan kita ^_^

Pelajaran dari keberkahan ramadhan di hari ini..

6 Agustus 2012

Pertaubatan

Setiap hari, setiap brifing pagi dan siang, selalu di iang-iangi (bahasa mengingatkan) oleh pimpinan kami..."Ayo taubat, ayo taubat!!".
Pasalnya memang setiap hari kita bergelut dengan dosa. Mulai dari yg ringan, hingga ke yang berat. Lisan tak terjaga, hati meronta-ronta sibuk dengan kesalahan orang, dan lupa pada kesalahan diri. Tangan dan kaki memang tak pernah menyakiti. Tapi hati berkeliaran kesana kemari. Mulai dari keluhan, tak ikhlas, ga senang liat orang lain senang, melalaikan shalat, jarang mengaji...MasyaAllah. Beratnya jika tak diingatkan untuk selalu memohon ampun.

Satu hal yang pasti, bentuk pertaubatan pun tak cukup dengan istigfar. Ia harus bermula dari penyesalan diri, pengakuan akan dosa, menjauhi setiap hal yang berdekatan dengan subjek dosa, berjanji tak melakukannya lagi, tambahkan dengan sekian amal dan kebaikan. Dan ini sangat berat, bagi orang-orang yang tak bisa menjauh, pun mengendalikan hawa nafsu yang sudah di bisiki setan.

Niat ingin bertaubat, cara kadang belum sempurna (hiks,  masih harus belajar). Terus dan terus.
Jauhi objeknya, jauhi subjeknya, istigfar dan segera mendekati Allah.