13 Maret 2009

BERBAGI ANAK


Pra jadi ibu

Kita dulu adalah beberapa sahabat bermain (ke mall, ke tempat rekreasi, ke rumah masing-masing untuk masak bareng). Kita teman yang saling melengkapi satu sama lain. Yang satu ngutang, yang satu bayarin. Yang satu sakit, yang lain nengok, yang satu sakit hati yang lain siap-siap membalas sakit hati (Halagh!).
Kita juga hampir seusia, antara 20 – 30 tahun. Suka berdiskusi tentang apa saja. Suka berbincang tentang hal remeh temeh maupun serius, Mencoba makanan dan cafĂ© baru. Atau sekedar cuci mata di took-toko buku.
Kita kemudian segera menikah (karena jodoh dan usia sudah datang tepat pada waktunya), tinggal satu yang masih suka melajang (being single is happy too, katanya). Yang satu lagi belum menikah lagi (sedang kita doakan bersama agar bisa berjumpa dengan jodohnya dunia akhirat, Amiin).
Kita kemudian terpisah oleh rumah yang berjauhan dan kantor yang tidak sama lagi. Ada juga yang memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga seutuhnya (berkarir di rumah).
Kita kemudian hamil (9 bulan), melahirkan dengan cara normal maupun Caesar. Tapi anak-anak yang kami lahirkan amatlah sehat dan cantik dan ganteng seperti orangtua dan teman-temannya.


Sudah jadi Ibu
Kita sekarang berubah status. Dari lajang menjadi menikah. Dari pasangan romantis menjadi pasangan Ayah-Ibu, Ambu-Abah, Ayah-Bunda. Para orangtua menjadi Kakek-Nenek, Eyang Uti-Eyang Kakung. Para sahabat lajang menjadi Uwa, Pakde, Bude dan Paman. Juga menjadi tante dan om.
Kita sekarang mulai suka reunian. Bertemu secara terjadual (walaupun harus lama mengatur jadual ketemu ini). Berkasih sayang, bersilaturahmi, bercengkrama, dan makan bersama atau sekedar bincang-bincang. Topik pembicaraan berubah menjadi : urusan rumah tangga, anak atau suami.
Kita adalah para ibu yang membawa buah hatinya (usia 4 bulan, 8 bulan dan 9 bulan, serta 1 tahun) kemana-mana. Termasuk acara reuni.
Kita berbagi anak. Saya menggendong anaknya teman, teman menggendong anaknya teman yang lain, teman yang lain menggendong anak saya. Berbagi anak. Berbagi gendongan dan kasih sayang ikatan ukhuwah yang dikarenakan bernama Persahabatan.
Kita selalu bahagia, bagaimanapun kondisinya.Kita bersahabat, sekarang dan selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar