27 Juni 2012

Begini

Belajar pendidikan dan pengajaran tidak mudah.
Yang lebih sulit lagi ketika kita "membagi", "mentransfer" dan "proses memahamkan" kepada orang lain, apa yang sudah kita pelajari.

Sekian rekan privat bertemu saya dari tahun 2001. Beragam usia, beragam latar belakang sosial dan keluarga, berlatar belakang pendidikan yang berbeda, motivasi dan niat yang berlainan, kondisi psikologis yang bermacam-macam dan sekian background yang subhanallah membuktikan bahwa Allah menciptakan setiap makhluk dalam keunikan sendiri-sendiri.

Mendapat jadual dan materi yang berlainan (sesuai bidang yang terspesifikasi), membaca sekian literatur, berdiskusi dengan para guru (ustadz dan ustadzah), mencari dan menggali hikmah kehidupan diri dan orang lain. Menjadi bekal untuk menghantarkan satu materi dan ilmu yang Allohu A'lam keberkahan dan daya hujamnya.
Apakah tepat sasaran, apakah dimengerti, apakah bisa diaplikasikan, apakah bisa dicerna dengan mudah, apakah bisa dijadikan motivasi untuk hidup lebih baik.

Dan bukan itu tujuan ilmu yang disampaikan, materi yang ditransfer, sekian judul yang di diskusikan. Selain adalah sebagai CERMIN bagi diri. Sejauhmana kita (alias saya) sudah mengaplikasikan setiap kata, kalimat, dalil, keyakinan kepada Allah nya. Bukan untuk orang lain, tapi sejatinya untuk yang menyampaikan.

Saya malu. Sungguh sangat takut kepada Allah. Semaksimal mungkin mengajak siapapun orang lain untuk yakin, bergantung, meminta tolong, berharap, takut, menjadikan Allah sang nomor satu dalam kesenangan dan kepahitan.
Pertanyaan besar? Apakah saya sudah  bisa yakin, haqqul yakin???

-Rabb, hamba berlindung kepada Dzat yang Maha Mengetahui setiap niat, setiap ikhtiar, setiap kata dan kalimat yang terucap dari lisan, hujamkan keyakinan itu kepada Hamba sebelum kepada orang lain..amiiin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar