18 September 2012

Berani

Daarut Tauhiid sedang kembali menggiatkan budaya BAKU...karakter Baik dan Kuat. Salah satu diantaranya adalah Berani.

Ada yang menarik. Ungkapan berani ini bisa berarti banyak hal. Bagi jiwa-jiwa penakut, tentu saja urusan memberanikan diri ini menjadi sangat sulit. Lain hal jika tak punya pilihan lain.

Saya termasuk diantaranya. Ketakutan-ketakutan yang walaupun disebut manusiawi dalam kehidupan membayangi, dan mengalahkan keinginan untuk jadi berani. Akhirnya malah tak memilih apapun. Sayang sekali.

Akhirnya mesti tetap memilih. Dibayangi ketakutan dan berusaha berani...artinya bergerak. Atau
Tetap takut dan tetap tak berani. Diam saja di tempat. Tak bergerak.

Pilihan pertama dan kedua beresiko. Dan hati kembali memilih serta menetapkan. Ayolah! Kamu harus berani. Bisa kok! Coba dulu, jika jatuh pun kau  bisa bangkit untuk berusaha berani lagi.

Ya! Kuputuskan untuk Berani Melepaskan!
Apa?!?

Melepaskan yang membelenggu hati dan fikiran.
Melepaskan yang tersimpan tidak pada tempatnya.
Melepaskan penjagaan hanya kepada yang berhak.
Melepaskan peluang jadi beban orang lain.
Melepaskan apa saja yang merusak hati dan iman.
Melepaskan apa yang harus memang dilepaskan, tanpa harus menahan.

-Yang terasa? Lega luar biasa!-
(Inilah proses mujahadah "keberanian' itu)

Bismillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar