20 Oktober 2011

Kesulitan=2 Kemudahan

Torn di rumah bocor. Entah dimana kebocorannya. Mau cek dan naik ke atap, rasanya kok ga pantes ya...(lha wong saya ibu-ibu gitu lho, dan naiknya dari mana). Suami siagaku cepat tanggap. Setelah naik, ternyata tak berani juga menginjak-nginjak genteng na.Takut ambrol..heheu. Walhasil, torn tetep bocor dan sampai sekarang belum ditambal.

Untungnya (manusia selalu beruntung). Air yang luber tetap jernih dan bisa ditampung banyak. Bisa digunakan juga. Walau mengucur tiada henti, kami mengibaratkan sebagai air terjun buatan di kolam, sehingga bunyinya seperti nyanyian yang merdu, berasa rumah di pinggir sungai dengan gemerciknya..haha.

Jurus terakhir. Kita inisiatif mengosongkan torn saja, agar bisa ketahuan bocor dimana. Tak tahunya, saat air kosong dan kita menyalakan pompa, beberapa kran mogok, tak mengalirkan airnya.

Torn tetap bocor. ditambah lagi kran macet. Double masalah.
Hidup penuh masalah..pusing!Padahal cuma air gitu lho..dan masih berlimpah, tak kekeringan atau keruh seperti tetangga yang lain. Memang mesti banyak bersyukur di balik masalah. Sehingga berharap Allah menolong.

Hari ini. Setelah pompa terus dinyalakan, dan di usahakan untuk memancing air agar kran tak mampet. Alhamdulillah, kran berhenti mogok..mengalirlah air dalam bilangan jumlah yang cukup besar.

Welldone ayah..satu masalah terpecahkan. Air tetap penuh dan mengalir. Tinggal torn saja yang menunggu eksekusi.

Untuk sementara ibu istirahat mencuci..karena di laundry kan..asyikk!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar