29 Februari 2012

Penilaian

Tau ga sih lo. Lu tuh horor banget di mata orang. Jutek dan tak ramah. Hiyyy! Menyeramkan.

Pernah dinilai orang kayak gitu?
Saya pernah, hiks! Dan sedih luar biasa. 
Pasalnya struktur muka yang cenderung judes ini mempengaruhi persepsi orang saat 'pertama' kali bertemu. Well yeah, sudah diusahakan senyum. Tapi memang kesan pertama ini membekas di ingatan teman-teman saya, yang telah mengakui dengan sukarela bahwa dulu memang enggan ketemu dan kenal dengan saya karena 'performance' na menakutkan, huhuhu.

Ada juga yang bilang. Tindakan dan sikap yang aku ambil tuh bisa bikin orang enggan bertemu dan punya persepsi "aku tuh menakutkan." Hiks..sedih lagi dweh.

Sebetulnya penilaian setiap orang bebas-bebas saja. Mau kita terima dan telen bulet-bulet juga mangga ^_^. Mau kita abaikan dan kita acuhkan juga sah saja. Lha wong kita yang menentukan diri kita mau seperti apa. Dan penilaian orang amat sangat subjektif...tak semua orang yang kita kenal 24 jam hidup dengan kita, tau buruk dan baiknya kita. Paham tindakan dan sikap yang kita ambil. Atau mengetahui pemikiran kita lebh dari yang kita tahu.

They just see from what they heard or see in the first met or from our outlook perform.

Bagi seorang muslim. Penilaian manusia bisa dijadikan barometer untuk mengukur kekurangan diri dan kemudian memperbaikinya. Akhlak harus di stimulus dengan respon apapun dari sekitar kita.Yang positif ditingkatkan dan tak sombong. Yang negatif di taubati dan diperbaiki. Semua butuh proses dan usaha.

Yakin saja. Seburuk apapun dan sebaik apapun kita di hadapan manusia. Yang sungguh sangat tahu diri kita hanyalah Allah. 

Jangan berkecil hati...teruslah berniat untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.

SEMANGAT!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar