22 Maret 2012

13 Tahun di Sini

Seperti baru kemarin rasanya.
Terduduk di masjid DT yang sudah di renovasi ke sekian kalinya. Mengalami bangunan kayu, bangunan semi minimalis, dan sekarang masjid yang minimalis lagi ^_^

Dulu, ada sudut-sudut masjid yang jadi saksi saya sedih, saya gembira bahkan saya tertidur di tempat yang sama. 

Terharu.
Terluka. Betapa saya kerap menjadikan masjid hanya sebagai pelampiasan rasa saja. Memaknainya sebagai tempat yang menenangkan. Tapi disana pula emosi tersedot sedemikian rupa, hingga tumpah..hingga berlinang.

13 tahun di Daarut Tauhiid. Kilasan peristiwa seolah nyata di pelupuk mata saya. Datang di usia 18 tahun. Episode demi episode perjalanan setengah usia saya terbentuk disini. Teman datang dan pergi. Pekerjaan berganti-ganti. Percepatan perubahan bangunan fisik, juga sekian kebijakan lembaga dan pesantren.

Ritme santri yang harus dijalani. Tahun dulu, dan tahun sekarang. Berbeda. Berubah. 

Satu hal yang seharusnya menjadi pertanyaan saya setiap hari adalah : apakah keyakinan kita kepada Allah makin meningkat atau justru tak berubah atau justru menurun dari usia 18 tahun saya dulu.

Saya sedih. Amat sedih. 
Juga menyadari, Allah menitipkan setengah usia saya di DT adalah untuk menyiapkan saya di tahun-tahun ketika usia bertambah nanti. Dengan ujian, dengan kesenangan, dengan masalah, dengan perubahan, dengan keyakinan, dengan keilmuan, dengan peristiwa, dengan teman, dengan pesantren, dengan dakwah, dengan apapun kelak saya di kemudian hari (jika tak disini lagi).

-Maka nikmat mana lagi yang akan di dustakan?-

2 komentar:

  1. Subhanallah..
    Semoga Allah selalu turunkan rahmat pada DT, pada teteh, apapun yang berubah :)

    BalasHapus