19 Maret 2012

Tertipu

Apa daya jika kita tertipu.
Oleh keinginan..oleh harapan..oleh mimpi..oleh kemauan..oleh hawa nafsu..oleh kesenangan..oleh kebahagiaan.

Fatamorgana itu sesuatu yang "nampak ada" di depan sana. Dan ketika di dekati, "nothing". Tidak ada apa-apa. Selain harapan yang tadi ada kemudian hilang tanpa bekas.

Siapa yang bisa mengukur, apa yang menjadi keinginan kita kalau bukan diri kita sendiri.
Adakah yang tahu sedalam apa jurang rasa dalam hati kita.

Berjiwa lapang memang lebih baik ketika himpitan terasa semakin tak tertahankan (aku pernah bermimpi terduduk dan seolah mendapat desakan gelembung yang tak bisa di peluk dengan kedua tangan, besarnya gelembung itu menenggelamkan diri hingga sesak, hingga berat...ah mimpi itu).

Sungguh sulit berlatih untuk bisa khusnudzan..berbaik sangka pada manusia..sesulit berbaik sangka kepada Sang Maha. Yang pasti bisa diusahakan adalah terus berniat dan terus berniat untuk itu. 

Melapangkan hati...menganggap bahwa penyerah dirian kita bisa membuka pintu-pintu pertolongan Allah.
Kembali pada diri, adalah kembali pada taubat.

(nasehat lagi dari seorang teman yang berputri 1 dan berputra 1...nuhun teh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar