26 Maret 2012

Menjadi Burung

Terbang kemana-mana, tanpa perlu harus takut jatuh. Karena kedua sayap terentang dengan kuat. Bukti kekuasaan Allah yang memberikan setiap makhluk kekuatan untuk bertahan hidup.

Manusia bisa melewati hidupnya dengan banyak bekal dari Allah. Hati, Akal dan Fisik yang tersinergi dengan sangat sempurna. Kecuali bagi yang menyalahgunakannya ^_^.

Saya kerap ingin menjadi burung yang terbang bebas, tanpa terikat akan apapun atau siapapun. Kemanapun pergi sesuka hati, berhenti di tempat yang kita ingin dan kemudian membelah angkasa, bermain dengan awan, bercanda dengan langit. Bersenang-senang di angkasa. Tanpa harus memikirkan kemana pulang, kemana berlabuh.

Tapi saya memang bukan burung. Maka, ke-manusia-an saya terikat oleh banyak hal di dunia ini. Ada keluarga, prinsip agama, lingkungan sosial, pekerjaan, dan amanah-amanah lain yang dibebankan kepada pundak abid dan khalifah ini.

Kemudian saya menentukan kebebasan saya sendiri seperti burung, kala mulai mereposisi peran-peran di kehidupan saya saat ini. Di sejumlah keterikatan kepada makhluk dan benda. Saya bisa mencari kebebasan ternyata. Dan ini menyenangkan.

Menulis, adalah salah satu kebebasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar