27 Februari 2009

Baksonya Berkurang Satu


Fontya nyoba pake Latha (entah bahasa darimana). Soal pembelian mie ayam di dekat kantor. Di sore hari yang agak mendung. Suami dan saya pergi ke warung mie ayam karena sudah kelaparan dan sangat menginginkan mie campur ayam campur baso dan kuah itu. 6000 perak per porsi. Sempet dulu saya beli cuma 4000 saja dengan menu:
Mie + Ayam + Sayur Sosin + Baso kecil 4 biji = Enak
Nah yang 6000 sekarang menunya jadi :
Mie + Ayam + Sayur Sosin + Baso kecil 3 biji = Enak campur tanda Tanya

Ini karena bahan-bahan dasar mieay (a.k.a mie ayam) naik di semua sector atau penjual malas pusing mengatur pembelian bahan dasar, atau memang penjual (sebut saja Mas Mieay), lupa dengan 1 (satu) biji baso yang tertinggal di mangkok kami. Entahlah.

Idealnya : Harga naik = kualitas naik = mieay bertambah banyak + bakso jadi 5 biji.

Penyakit orang Indonesia seperti makin parah di lini service, pelayanan atau bahasa menyenangkan pelanggan. Yang penting dagangan laku, orang mau bayar mahal dan kita tidak rugi. Kuantitas di kurangi, kualitas di kurangi, harga di naikin. Kasihan amat si harga. Jadi kambing hitam bagi kita yang suka semena-mena mengomentari ini itu.

Padahal, tinggal makan mieay saja apa susahnya.

PR : Belajar lagi ah soal customer satisfaction, siapa tahu dikemudian hari saya bisnis di per-mie ayam-an…Amiin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar