27 Februari 2009

Tertukar, Penukaran, Ketertukaran


Definisi tertukar menurut saya : Ga keliru.

Sore hari yang cerah, kami semua khusyu menyimak uraian tausyiah dari Guru tercinta. Tema kali itu adalah : Harus tega.
Langsung contoh saja : anak kita sakit, tapi karena kita khawatir kita menahan diri untuk tidak pergi ke dokter karena kasihan pada si anak. Di lama-lama, eh sakitnya makin parah. Barulah kita ngeh harus ke dokter. Disini ini kita harus tega. Mending sakit diawal (misal di suntik, di beri obat pahit sampai anak muntah-muntah) tapi lebih baik disbanding sudah parah baru akhirnya harus di operasi.
Pelajaran berharga nomor satu : Tetep harus tega demi kebaikan sambil perhitungkan segala resiko yang muncul. Tawakal jalan, ikhtiar jalan. Dua-duanya memang harus seiring sejalan.
Yang bertanya : “Apakah kita harus mengejar rezeki atau rezeki yang datang ke kita?”
Yang menjawab :” Ada bayi yang kedinginan, Allah siapkan selimut dan jaket untuk menghangatkan. Bayi kehausan, Allah cukupkan dengan ASI. Bayi mimpi buruk dan ketakutan, Allah gerakan hati ibu untuk mendekap. Rezeki yang datang atau bayi yang harus mendapatkan rezeki?” eh, pertanyaan dibalikan lagi.
Saya punya bahasa yang mudah-mudahan tepat : Rezeki sudah disiapkan, tugas kita menjemputnya. Dengan niat dan cara terbaik. Rezeki tidak kemana-mana. Dia hadir di sekeliling kita. Yang mana yang jadi hak kita. Tergantung pada usaha dan niat kita.
“Apakah akan tertukar, misalnya harusnya saya dapat 10 juta, lha kok malah tetangga saya yang dapet 20 jt.” Eh, ada lagi yang bertanya.
Yang tadi menjawab, menjawab lagi :”Tidak dapat 10 juta bukan berarti tidak ada rezeki lain yang mampir. Kita disehatkan, keluarga sejahtera, anak-anak bahagia, istri setia, kerjaan lancar, dsb.” Lanjutnya,” Yang dapet 20 juta, anaknya bisa jadi sakit keras, keluarganya dapat musibah, hutangnya harus segera dilunasi, dsb.”
Maksudnya?!?!?
Hikmah yang saya dapat dari dialog Tanya jawab diatas :
Tidak akan tertukar, rezeki yang Allah siapkan buat kita pasti sempurna. Sesempurna penciptaan-NYA. Ketidakmampuan kita untuk melihat kesempurnaan-NYA itulah yang membuat kita tidak melihat bahwa rezeki yang kita dapat sudah PAS, sudah CERMAT diatur dan sudah pasti untuk kita.
Belum ada hikmah yang lain, lihat saja yang no. 1 diatas ^_^
Oya, tambahan : tidak tertukar dengan kata lain ga keliru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar