15 Januari 2012

Memberanikan Diri

Begitulah.

Karena setiap kita akan dihadapkan pada sekian pilihan yang akan kita ambil dan laksanakan. Dari mulai pilhan sederhana hingga yang paling rumit.

Tak apa merencanakan.
Sandingkan saja dengan efek resiko yang kita bayangkan nantinya. Kita dikarunia akal agar bisa membuat rencana-rencana terbaik dalam hidup kita. Plan A berkejaran dengan Plan B, Plan C, hingga plan Z.

Jadi ingat pada Pa Ama, Pa Yudi, Pa Wahyu (Board of Director Pusdiklat DT tahun 2000-an). Untuk pelatihan di level instansi kelas kakap, mereka bertiga selalu membuat rencana A hingga D (minimal). Kalau peserta begini, kita akan begitu. Kalau peserta begitu, kita akan begini. Kalau terjadi kendala di lapangan kita akan melakukan plan ini...sungguh belajar profesional dalam membangun sebuah kesuksesan.

Hidup kita juga terdiri atas rencana-rencana yang kita buat dan kita inginkan. Kita siapkan plan besar hingga ke detailnya. Siap dengan resikonya. Dan berkawan dengan prosesnya.
Saya hanya ingin kontemplasi. Saya juga bikin rencana, ingin begini, begitu. Buat mekanismenya dan berharap terwujud dengan sempurna. 

Tapi satu hal yang menjadi prinsip dasar. 

Jika rencana kita dicapai dengan niat dan ikhtiar yang baik...semoga Allah menolong terwujudnya.
Jika rencana kita kurang maksimal....mari berdamai dengan takdir yang Allah siapkan.
Jika rencana kita baik...berharap Allah melindungi hingga terwujud.

Jadi diatas rencana kita yang super-super maksimal hingga ke plan Z, tetap saja kita tak pernah tahu hasil akhirnya...serta harap-harap cemas di prosesnya...

Buatlah rencana hidup kita yang benar-benar disukai Allah...sehingga pertolongannya bisa mengalir deras, amiiin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar