11 November 2011

K r e a t i v i t a s


Kita tak tahu batas kreatifitas setiap diri.

Pagi ini, Rava bereksperimen dengan sekantung keresek uang logam pecahan 50, 100, 200 dan 500. (sayang sekali gambarnya belum bisa di upload, koneksi hp ke kompi harus di set ulang, hiks).
Dia susun pecahan uang itu membentuk satu kubah, bertangan, berkaki dan bersulur-sulur.

“Ibu, Rava bikin robot!” Hiya…kutanggapi dengan antusias.
“Rava hebat! Keren nak robotnya. Ayo teruskan?”

Bicara soal kreatifitas. Rava yang 3 tahun itu selalu mengagetkan ayah ibunya. Di rumah ada banyak komik Naruto. Dia minta semua diturunkan. Lalu dia susun seperti tangga, kadang dia susun menjadi rumah, menjadi bentuk zigzag. Hebatnya, semua diatur secara presisi. Ujung ke ujung buku. Cover depan dan cover belakang di susun berurutan. Warna di sesuaikan.

Saya jadi mikir. Ternyata anak tuh ga mesti selalu di belikan mainan dan mainan. Apa yang ada dirumah, apa yang tersedia sebetulnya bisa dijadikan lahan berkreatifitas. Buku, alat masak, tanaman, meja kursi, sandal, tali, pensil dan ballpoint, kertas bekas, mouse yang sudah tak terpakai, kardus bekas, dan sebagainya.

Saya pernah coba belikan dia mainan robot. Sehari dia pegang terus, sampai tidur pun dibawa. Besoknya, udah ga inget tuh. Dibiarin aja si robot tergeletak. Ternyata oh ternyata…namanya juga mainan, bukan benda “asli”, ya riwayat hidupna juga tak lama..hehe.

Balik soal kreatifitas. Daya imajinasi seseorang sungguh sangat tak terbatas. Tergantung memang dari apa yang dia lihat, dia dengar, dia rasa dan dia amati. Kemudian membran-membran otak bergeliat untuk membentuk imajinasi baru…terus dan terus.

Welcome Creativity!

(lihat, uang-uang itu berubah jadi susunan ikan paus..great job my son!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar