3 November 2011

Lelaki dan Perempuan_Kesatu

Hai...aku perempuan.

Menjadi perempuan bukan pilihan. Kun fayakun, begitu saja! Begitupun lelaki..Kun, maka dia menjadi seorang lelaki.
Hanya ada dua jenis kelamin di dunia (normal) ini. Mari tidak berbincang dengan ketidaknormalan saat ini, dimana ada lelaki perempuan, dan perempuan lelaki. Kategori kelamin menjadi tidak jelas kalau sudah begitu.

Sore ini saja. Di pukul 15.51 WIB. Saya hanya ingin berbagi tentang perempuan. Menulis di blogspot dan multiply tentang perempuan tidak memuaskan sepenuhnya. Namun, dahaga tetap terpuaskan.

Beberapa dan banyak perempuan sudah saya temui. Keluarga saya yang perempuan hanya Ibu, Bibi dan Nenek saja. Tidak punya adik maupun kakak perempuan, juga saat itu hanya 1 orang sepupu perempuan. Otomatis keluarga besar saya di dominasi lelaki. Dari 7 lelaki, saya perempuan satu-satunya. Jangan bayangkan saya bisa feminim dan lembut. Lingkungan betul-betul mempengaruhi. Saya berjilbab, ya! Sayangnya masa kecil - memakai jilbab tetap berhormon lelaki lebih banyak ^_^
Tomboy orang bilang. Ah, suka-suka mereka saja, Toh, deep inside I'am a woman.

Perempuan kemudian lebih banyak hadir dengan judul teman, sahabat, rekan kerja, relasi, tidak ada musuh. Buat apa memusuhi perempuan. Saya baik kok..haha!
Orientasi saya berubah dari tomboy menjadi "sedikit" perempuan, saat memasuki SMK yang didominasi 99 persen oleh kaum ini. Menjadilah diri saya bermutasi menjadi "perempuan".

"Lebih enak curhat ke lelaki, dibanding ke perempuan...!" Hmm, bener sih, tapi ga juga..karena lelaki mikir pake logika dan perempuan mikir pake rasa. Jelas beda!

"Gaul ma lelaki lebih nyaman, ketimbang perempuan!" kalau unsur melindungi, bisa jadi. Tapi kalo ketemu lelaki yang berniat jahat. Waspadalah!

"Lelaki ga ribet. Perempuan bikin pusing!" Aha..sama saja lah. Lelaki juga bisa ribet, perempuan juga bisa menyenangkan.

-nanti di lanjut lagi ah tulisannya-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar